Krim Pemutih Terbaik Seperti Apa ?

Krim pemutih merupakan salah satu primadona di industri kecantikan. maraknya produk-produk krim pemutih yang beredar dipasaran pastinya menjadikan Anda bingung dan bertanya-tanya Krim Pemutih Terbaik Seperti Apa Sih?
Apakah yang berasal dari merek ternama dan diiklankan di media massa?
Apakah yang sering ditemukan di online shop? atau apalah apalah? :)
Memang tidak dipungkiri ada berbagai macam krim pemutih yang beredar di pasaran. Banyak yang berasal dari merek ternama dan diiklankan di media massa.Atau mungkin Anda sering mendengar krim pemutih racikan dokter? Baiknya pastikan terlebih dulu apakah itu memang benar racikan dokter atau bukan. Untuk krim pemutih yang masih diragukan kejelasannya, Anda harus waspada. Pada umumnya krim pemutih tanpa merek atau yang tidak terdaftar di BPOM berpotensi besar memiliki kandungan yang berbahaya.

Seperti Apakah Krim Pemutih Yang Baik Untuk Kulit ?
Mungkin Ini menjadi pertanyaan banyak wanita di negeri ini.
Seperti yang sudah kita ketahui tiap individu memiliki jenis kulit yang berbeda-beda. Jenis kulit yang dimiliki berhubungan juga dengan perawatan kulit yang dijalani. Jenis kulit manusia ada lima jenis, yaitu normal, kering, berminyak, sensitif, dan kombinasi. Namun jenis kulit bisa berubah seiring pertambahan usia. 
Penting untuk mengetahui jenis kulit sebelum memilih krim pemutih. Contohnya jika Anda memiliki kulit kering. Sebaiknya hindari krim pemutih atau produk yang mengandung retinoid atau zat pewangi.

Baca Juga: Cara Mudah Mengetahui Jenis Kulit

Lihat Kandungannya
Sebelum mengoleskannya ke wajah Anda, pastikan krim pemutih Anda tidak mengandung bahan yang tergolong ilegal atau tidak aman untuk dioleskan ke kulit. Zat yang biasanya ada di krim pemutih, termasuk kojic acid, arbutin, ekstrak tumbuhan, dan tretinoin.

Kojic acid 
Menurut beberapa penelitian, kojic acid efektif menghambat produksi melanin. Kojic acid merupakan bahan alami yang berasal dari fermentasi beras, biasanya digunakan untuk membuat sake (anggur beras Jepang). Kadang bahan ini dapat menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit, sehingga tidak cocok untuk kulit senstitif.

Arbutin 
Bahan ini berasal dari daun bearberry, cranberry, pir, dan mulberry. Secara teknis, arbutin disebut sebagai sumber alami hydroquinone. Bentuk murni arbutin dipercaya lebih ampuh mencerahkan kulit.

Ekstrak buah-buahan 
Produsen kerap menambahkan ekstrak buah-buahan di dalam krim pemutih seperti lemon, timun, atau raspberry. Antioksidan pada ekstrak tumbuhan diduga berperan dalam membantu memutihkan kulit, tetapi hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Tretinoin 
Zat yang bernama lain retinoid ini dapat menipiskan kulit, membantu penyerapan obat oles lain pada kulit dan juga mengurangi pembentukan melanin (zat pemberi warna kulit). Tetapi, obat ini tidak boleh digunakan pada wanita yang sedang atau berencana untuk hamil. Tretinoin juga tidak cocok digunakan pada pemilik kulit kering dan sensitif karena cenderung menyebabkan iritasi.
Di lain sisi, terdapat juga kelompok zat tidak aman yang bisa digunakan dalam krim pemutih. Dua di antaranya adalah hydroquinone dan merkuri.

Hydroquinone
Hydroquinone adalah zat utama yang bisa menghambat produksi melanin (pigmen penentu warna kulit) dan mencegah kulit menjadi gelap. Krim pemutih yang mengandung hydroquinone tidak terdaftar dalam BPOM.
Merkuri. Begitu pula merkuri. Produsen nakal kerap mencampurkan merkuri ke dalam krim pemutih buatannya, padahal zat tersebut bisa merusak ginjal, sistem saraf, menyebabkan kulit gatal-gatal, perubahan warna kulit, dan meningkatkan kerentanan kulit terhadap infeksi.

Itu saja yang bisa kami bagikan mengenai Krim Pemutih Terbaik Seperti Apa ? semoga bermanfaat.
Cara paling aman untuk mendapatkan krim pemutih yang tepat adalah berkonsultasi ke dokter spesialis kulit. Dokter akan memeriksa jenis kulit dan mengusulkan krim yang tepat untuk Anda. Berhati-hatilah dalam memilih krim pemutih karena semua bahan yang terkandung di dalamnya akan diserap langsung oleh kulit. Yang pasti, pilih krim pemutih yang telah terdaftar di BPOM agar Anda terhindar dari bahan-bahan berbahaya.

sumber: Alodokter

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama